Chrono Cross | |||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Diterbitkan di | |||||||||||||||||||||
Genre | Bermain peran | ||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||
Penilaian | |||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||
Bagian dari Chrono Tidak ada
| |||||||||||||||||||||
Chrono Cross (クロノ・クロス , Kurono Kurosu) adalah permainan video bermain peran yang dikembangkan dan dirilis pada 1999 oleh Square untuk konsol permainan PlayStation. Permainan ini merupakan sekuel dari Chrono Trigger yang dirilis pada 1995 untuk Super Nintendo Entertainment System. Chrono Cross sebagian besar dirancang oleh penulis skenario dan sutradara Masato Kato, yang dibantu oleh para desainer lain yang pernah mengerjakan Chrono Trigger, termasuk penata seni Yasuyuki Honne dan komponis Yasunori Mitsuda. Peracangan karakter dilakukan oleh Nobuteru Yūki.
Kisah Chrono Cross berfokus pada seorang remaja laki-laki bernama Serge dengan tema dunia paralel. Setelah dihadapkan pada realita alternatif di mana dirinya telah meninggal saat masih anak-anak, Serge berusaha menemukan kebenaran di balik penyimpangan dua dunia tersebut. Seorang pencuri nyentrik bernama Kid serta banyak karakter lainnya membantunya dalam perjalanan mengelilingi kepulauan tropis El Nido. Dalam perjuangan mengungkap masa lalunya dan menemukan Kobaran Api Beku misterius, Serge ditantang oleh Lynx, seorang antagonis kelam yang berusaha menangkapnya.
Chrono Cross dirilis di Jepang pada tahun 1999 dan di Amerika Utara pada tahun 2000. Pada saat itu, para kritikus banyak yang memberikan pujian, bahkan GameSpot memberikan skor 10,0 sempurna.[2][3] Permainan ini telah diterbitkan lebih dari 1,5 juta kopi di seluruh dunia. Hal ini membuatnya masuk dalam seri perilisan ulang Greatest Hits di Amerika Serikat dan Ultimate Hits di Jepang.[4][5] Chrono Cross juga kemudian dirilis ulang untuk PlayStation Network di Jepang pada Juli 2011, dan di Amerika Utara empat bulan setelahnya.[6]
Richard Honeywood: From day one. The Product Development Division-3 team and I were just finishing off the North American version of Chrono Cross when talk of making an online version of Final Fantasy first came up. As I had also worked with Division-3 on Xenogears before that as well, it seemed only natural I help them out on their next project...